Menjadi SDM Unggul Menuju Indonesia Maju
Ditulis oleh : Arifah Eviyanti
Masih suasana merdeka, "Menjadi SDM Unggul Menuju Indonesia Maju" adalah tagline pada HUT Kemerdekaan RI ke 74 ini. Teringat, beberapa bulan lalu pernah satu forum dengan influencer yang menurut saya menjadi SDM unggul Indonesia. Mas Wahyu Liz (Adaideaja Corp), Bang Sabda Ps (Founder Zenius), Miss Alya Nurshabrina (Miss Indonesia 2018) dan Pak I Gusti Putu Raka, M.Pd (Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda). Tema yang diusung adalah "Peran Generasi Millenial sebagai Agent of Change di Era Disrupsi".
Pembicara pertama Mas Wahyu Liz, founder Adaideaja Corp. Sebuah usaha kreatif dibidang kaos dan boneka. Pembawaanya humoris dan mengena menjadi ciri khas yang digemari anak muda. Sampai kuwalahan saya dibuatnya ketawa. Pantas saja sejak tahun 2008 nama usaha diubah menjadi Adaideaja Corp, karena memang ada saja hal yang berujung membuat gelak tawa. Menurut saya beliau memang sosok yang berani mengambil risiko dan percaya diri di segala suasana.
Pembicara ketiga, Miss Alya (Miss Indonesia 2018) sempat menjadi Top 30 Miss World. Beliau aktif mengikuti berbagai kegiatan sosial atau pengabdian di Indonesia, salah satunya pernah di Nusa Tenggara Timur. Menurutnya, arti dari sebuah pengabdian adalah tentang APA bukan SIAPA, bahkan ketika mengabdi beliau sering menjumpai masyarakat yang tidak tahu apa itu Miss Indonesia. Peka jauh lebih berharga daripada siapa kita.
Pembicara keempat, datang dari kalangan pemerintahan yaitu Bapak I Gusti Putu Raka (Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda). Sepanjang diskusi beliau menyampaikan tentang kesempatan dan peluang pemuda di era sekarang dan dikombinasikan dengan program dari Kemenpora.
Secara keseluruhan dari forum tersebut para narasumber secara tidak langsung menyampaikan tentang mutu SDM untuk Indonesia maju, dan dapat disimpulkan bahwa:
- Generasi millenial, termasuk didalamnya ada Mahasiswa yang memiliki segudang ambisi dan resolusi. Mahasiswa memiliki peluang dan harapan, oleh karena itu menjadi mahasiswa patut kita banggai. Lalu setelah bangga, jangan lupa untuk mengimplementasikan ilmunya terhadap negeri.
- Dengan adanya waktu, mahasiswa harus pintar dalam mengolah dan memanajemennya. Dahulukan antara penting mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting dan tmendesak serta tidak penting dan tidak mendesak.
- Prinsip dalam pembagian waktu yaitu seimbang, explore dan fokus & kontrol
- Banyak banyaklah untuk menjelajahi kesempatan dan peluang untuk menemukan passion, setelah menemukan passion, maka terkadang kita harus berhenti lalu fokus pada satu hal.
- Solusi praktis untuk anak muda yaitu harus pintar menyeimbangkan sofskill dan hardskill. Jangan hanya mengejar hardskill saja, tetapi juga softskill. Prestasi memang penting, tetapi setelah itu ada faktor pendukung lainnya. Akan sangat sayag sekali jika memiliki segudang prestasi tapi tidak pernah diterapkan pada masyarakat.
- Jangan gengsi dengan orang lain, cukup coba dan lakukan serta yang paling penting adalah PEKA.
Semangat dan Teruslah Bertumbuh
Semoga kami bisa memberi kontribusi dan menjadi unggul untuk Indonesia maju
Surakarta, 20 Agustus 2019
Masih suasana kemerdekaan !
Tertanda
Arifah Eviyanti