PENYULUH
PERTANIAN: PAHLAWAN PANGAN NEGARA
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, temen temen Blog ku J
Alhamdulilah, temen
temen kali ini aku mau nulis tentang topik penyuluhan pertanian. Hal ini
dilatarbelakangi karena aku telah meminjam buku dari Perpustakaan UNS sejak
Solo ditetapkan KLB Corona hingga saat ini. Jadi bisa dibilang kalau buku ini
dipinjam terlama sepanjang perjalanan kuliah di UNS. Nah, karena masih Corona
sehingga saat tulisan ini ditulispun, seluruh pelayanan masih ditutup dan dilakukan
secara online. Supaya buku ini bermanfaat lebih banyak orang, aku akan
menuliskan hal yang berkaitan penyuluh pertanian dari buku ini. Semoga bisa bermanfaat kepada temen temen yaa
J
TENTANG
PENYULUH PERTANIAN
Dilansir dari web
Quipper, menjadi seorang penyuluh pertanian, secara tidak langsung berupaya
membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Karena melalui penyuluhan bisa
melakukan cara baru dalam budidaya tanaman, serta turut membantu meningkatkan
produksi pertanian dengan meminimalisir potensi gagal. Nah dengan begitu, para
petani bisa panen lebih banyak dan lebih berkualitas serta tentunya berpeluang
mendapatkan pendapatan maksimal.
Penyuluhan adalah
metode penyebarluasan ilmu dari Universitas kepada masayarakat luar kampus yang
tidak mampu mengikuti pendidikan di Universitas, karena ada keterbatasan waktu
dan biaya. Adapun tujuan dari penyuluhan adalah membantu petani dan keluarganya
mencapai taraf kehidupan yang lebih memuaskan melalui kegiatan yang terencana.
Sistem kerja kegiatan penyuluhan adalah system kerja latihan dan system kerja kunjungan.
Latihan diberikan kepada penyuluh lapangan secara berkesinambungan sedangkan
kunjungan dilakukan oleh penyuluh yang telah melalui latihan kepada kelompok
tani binaan dan menyampaikan materi sesuai dengan kesepakatan. Selain sistem
tersebut kegiatan lain diperkuat dengan, penumbuhan dinamika kelompok tani,
perlombaan usaha tani, widyawisata, magang, temu wicara, temu karya dan mimbar
sarasehan.
PERAN
PENYULUH
Peran penyuluh
pertanian yaitu:
1.
Penyuluh sebagai pembimbing petani
2.
Penyuluh sebagai organisator dan
dinamisator petani
3.
Penyuluh sebagai teknisi bagi petani
4.
Penyuluh sebagai agen pembaruan bagi
petani
5.
Penyuluh sebagai jembatan antara petani
dan lembaga penelitian
Didaerah yang kurang maju, seorang penyuluh pertanian harus menguasai materi pertanian baik teknis maupun non teknis. Begitupun didaerah yang kurang maju, arahnya sudah terspesialisasi, seorang penyuluh pertanian harus memberikan jawaban atas pertanyaan petani yang menjurus kearah spesialisasi. Oleh karena itu, menjadi seorang penyuluh pertanian tidaklah mudah.
Untuk dapat menjadi
seorang penyuluh yang baik, penyuluh pertanian harus memenuhi syarat sebagai
berikut ini:
1. Kualitas personal baik, yang meliputi
kemampuan berkomunikasi dengan petani, kemampuan bergaul dengan orang lain,
antuasias terhadap tugasnya, berpikir logis dan inisiatif
2.
Kualitas professional, yang meliputi
empati, kredibilitas, rendah hati
Adapun tugas dari penyuluh tiap tingkatan yaitu
1. Penyuluh lapangan (PPL),
ditempatkan di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP)
a. Menyusun
program penyuluhan bagi wilayah kerjanya
b. Menetapkan
impact point dan pemecahannya
c. Melakukan
kunjungan lapang (demonstrasi dan pembinaan pada kelompok tani)
d. Mengembangkan
kelompok tani agar berdaya
e. Bersama
PPUP dan PPS mencari solusi masalah kelompok tani
2. Penyuluh tingkat kecamatan (PPUP),
ditempatkan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP)
a. Menyusun
program petanian di wilayah BPP
b. Menetapkan
impact point dan pemecahannya
c. Melaksanakan
supervisi program penyuluh pertanian yang diemban masing masing sub sector
d. Melakukan
temu wicara secara langsung dengan petani
e. Melaksanakan
evaluasi penyuluhan
3. Penyuluh tingkat kabupaten (PPS=Penyuluh
pertanian spesialisasi), ditempatkan di Dinas Pertanian
Dati II
Jumlah PPS tingkat kabupaten terdiri
dari bidang Agronomi, Agro-Ekonomi, Proteksi Tanaman, Tanah dan pengairan dan
programa.
a. Mencari,
menemukan, mengolah dan menyiapkan materi penyuluhan
b. Membantu
PPL dan PPUP mencari solusi
c. Membimbing
PPL dan PPUP agar mengikuti teknologi baru
d. Membimbing
PPL dan PPUP menyusun metode dan teknik penyuluhan yang efektif
e. Melakukan
supersivi dan evaluasi sesuai sector wilayahnya
f. Melakukan
uji terap hasil penelitian
g. Memberikan
latihan kepada PPL dan PPUP
h. Membina
hubungan antar PPS
i.
Menyusun program penyuluhan di wilayah
yang dibinanya
4. Penyuluh tingkat provinsi (PPS
Provinsi), ditempatkan di Dinas Pertanian Dati I maupun Balai
Imformasi Pertanian. Tugasnya hampir sama dengan PPS kabupaten, hanya
penekanannya sedikit berbeda.
a. Mengadakan
hubungan dinas pertanian dan lembaga penelitian di wilayah tugasnya
b. Memberikan
informasi tentang teknologi kepada penyuluh dibawah tugasnya
c. Mengadakan
survey dan evaluasi
d. Memberikan
saran bersifat teknis pada Dinas Pertanian dan Biro Pemda
e. Mempersiapkan
bahan penyuluhan
f. Mengembangkan
keahlian melalui penulisan ilmiah
g. Melatih
PPUP dan PPL
5. Penyuluh tingkat nasional (PPS
Nasional), ditempatkan Badan Pengendali Bimas
a. Melakukan
hubungan koordinasi lembaga penelitian baik dalam maupun luar negeri
b. Memberikan
saran kepada pejabat sub sector pertanian
c. Melakukan
supervise kedaerah
d. Menyiapkan
materi dan bahan informasi yang dibutuhkan penyuluh daerah
METODE
PENYULUHAN
Penyuluhan pertanian
merupakan pendidikan non formal bagi petani dan keluarganya, sehingga ini
merupakan potensi besar untuk menyebarluaskan pendidikan bagi masyarakat
pedesaan. Seorang penyuluh pertanian tidak boleh bekerja hanya pada petani
individual yang progresif, melainkan juga kelompok tani yang kurang progresif. Untuk
memulai perubahan terhadap kondisi petani, harus ditempuh langkah:
1. Membina hubungan baik dengan petani
Hubungan
baik, harus dibina sejak awal. Tujuanya supaya tumbuh rasa saling percaya dan
pada saat bekerjasama petani mau melaksanakannya.
2. Mencari dukungan pemimpin setempat
3. Menganalisis masalah yang dihadapi
petani
Masalah
petani yangs ebenarnya sedang dihadapi, terselubung dalam berbagai bentuk.
Menganalisis nya perlu berhati hati.
4. Mengkoordinir hasil analisis
masalah
Masalah
yang ditemui kemudian dikoordinasikan dengan pertemuan kelompok tani.
5. Membangun dari budaya setempat
Memperbaiki kehidupan diawali dengan budaya setempat. Sehingga perubahan tidak terjadi secara tiba tiba.
Memperbaiki kehidupan diawali dengan budaya setempat. Sehingga perubahan tidak terjadi secara tiba tiba.
Metode
penyuluhan
1. Metode
perseorangan, penyuluh pada seorang petani. Contoh,
kunjungan lapang penyuluh pada petani untuk melaksanakan proyek.
2. Metode
kelompok. Kegiatan tatap muka penyuluh lapangan dengan
kelompok tani, dengan metode demonstrasi cara dan demonstrasi hasil
a. Demonstrasi
hasil, memperkenalkan hasil terbaru. Contoh, padi jenis IR jauh lebih baik dari
padi lokal
b. Demonstrasi
cara, memperkenalkan praktek baru dapat meningkatkan produktivitas. Contoh,
demonstrasi memelihara ikan gurame
3.
Metode
massa. Penyuluh pada kelompok tani dan umum dengan
menggunakan media massa.
Tahap penerimaan inovasi:
1.
Tahap mengetahui inovasi
2.
Tahap memperhatikan
3.
Tahap melakukan penilaian
4.
Tahap mencoba
5.
Tahap menerapkan inovasi
PENTINGNYA
MEMAHAMI MASYARAKAT
Struktur suatu kelompok
dapat ditinjau dari 3 dimensi yaitu kepemimpinan kelompok, tokoh pemimpin kelompok
dan komunikasi antar kelompok. Sebagai seorang penyuluh pertanian merupakan hal
yang tidak mudah dalam mengajak petani melakukan suatu perubahan. Seorang
penyuluh pertanian harus memahami pola
masyarakat. Dalam proses penerimaan teknologi baru misalnya, kecepatan penerimaannya
tidaklah sama, tergantung dari sikap dan kondisi masing-masing petani.
Dalam hal penerimaan inovasi terdapat 5 macam kelompok masyarakat yaitu:
1.
Inovator
yaitu orang yang berpikiran maju dan menerapkan inovasi dalam usaha taninya.
2.
Penerap
dini
adalah sejumlah petani yang cepat dan mengikuti innovator.
3.
Penerap
mayoritas awal adalah sejumlah petani penerap menengah
setelah kelompok penerap dini
4.
Penerap
mayoritas akhir adalah sejumlah petani yang lambat
dalam menerima inovasi
5.
Kelompok
penentang adalah kelompok petani yang tidak menerima inovasi
PERANAN
PENYULUHAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
Pembangunan suatu
Negara ditentukan oleh beberapa komponen masyarakat fungsional berikut ini:
1. Komponen
produksi, komponen yang berhubungan dengan tugas fisik dalam
penanaman tanaman dan perikanan ataupun meningkatkan usaha peternakan
2. Komponen
sarana produksi pertanian dan kredit, komponen yang
berkaitan dalam penyediaan input fisik berupa bibit, agro kimia dan biaya kerja
3. Komponen
pemasaran, komponen yang berkaitan dengan proses penyimpanan
hasil produksi pengangkutan dan penjualan
4.
Komponen
penelitian, komponen yang berkaitan untuk menemukan fakta baru
5.
Komponen
penyuluhan, komponen yang bertujuan memudahkan alih
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari penelitian kepada produsen
6. Komponen
peraturan, komponen pemerintah yang membuat perturan untuk
mengalokasikan sumber daya baik tanah, air dan sdm
Penyuluhan merupakan proses interaksi antara 3 komponen pokok, yaitu proyek, penyuluh lapangan dan petani yang prosesnya dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Proses
pertama, kesenjangan ketrampilan dan pengetahuan untuk
meningkatkan produktivitas usaha tani antara petani dan proyek
2. Proses
kedua, proyek mengumpulkan informasi dari lembaga
penelitian untuk menyusun paket bantuan kepada petani dalam meningkatkan
produktivitas usaha tani
3. Proses
ketiga, proses penyampaian paket bantuan kepada penyuluh
lapangan melalui latihan atau kursus, sehingga penyuluh memiliki ketrampilan
dan pengetahuan yang memadai
4. Proses
keempat, proses penyampaian paket bantuan dari penyuluh
kepada petani melalui kelompok tani
5. Proses
kelima, proses umpan balik tentang hasil penerapan paket
bantuan dari petani kepada lembaga penelitian atau proyek melalui penyuluh
lapangan
PERENCANAAN
PROGRAM PENYULUHAN
Program penyuluhan
merupakan hasil dari berbagai langkah yang harus dipahami dan dilaksanakan
secara logis, langkahnya adalah:
1.
Langkah pertama, menentukan tujuan,
kebijaksanaan dan prosedur
Diwujudkan
dalam suatu buku pedoman
2.
Langkah kedua, pengumpulan informasi
yang melatarbelakangi program penyuluhan
Diperoleh
dengan cara pertemuan umum, kunjungan tokoh masyarakat, survey, membagikan
quisioner.
3.
Langkah ketiga, memilih panitia
perencana dan mendiskusikan rencana kerja
4.
Langkah keempat, konsultasi dengan para
ahli dan mengumpulkan informasi hasil penelitian
5.
Langkah kelima, menyusun rencana kerja
Diwujudkan
dalam program penyuluhan, didasari pada keadaan fisik masyarakat, masalah dan
keinginan masyarakat, diskusi masalah yang penting dan pemecahan yang mungkin
serta kalender kerja
6.
Langkah keenam, mengusahakan persetujuan
dan revisi terhadap rencana kerja
7.
Langkah ketujuh, memberikan
tanggungjawab kepada orang lain
ORGANISASI
PENYULUH
Untuk melakukan
pengorganisasian penyuluhan pertanian terdapat hal yang perlu dipertimbangkan:
1.
Adanya penyuluh lapang yang professional
2.
Adanya pelayanan penyuluh diberbagai
tingkatan
3.
Adanya jalinan antara lembaga penelitian
dan instansi penyuluhan
4.
Harus ada system kerja penyuluh yang
ditetapkan
5.
Adanya hubungan koordinasi dengan bidang
penyuluhan
6.
Adanya system pemantauan
7.
Adanya organisasi petani
Untuk mendukung pelaksanaan penyuluhan, struktur organisasi ditingkat proyek dapat dianjurkan sebagai berikut:
1.
Pemimpin proyek
2.
Kepala bagian Latihan dan Penyuluhan
Bertugas
untuk membantu pemimpin proyek dalam emnyusun kebijaksanaan program penyuluhan
dan pengendalian kegiatan penyuluhan melalui monitoring dan supervise. Terdapat
minimal 4 staff yaitu;
- Program Latihan (melakukan Training Need
Assesment menuangkannya pada program berjangka)
- Pelaksana dan monitoring latihan (staff
pelaksanaan monitoring)
- Program penyuluhan (staff mengurusi
program pelatihan)
- Monitoring penyuluhan staff yang
mengurusi system monitoring)
3.
Kepala bagian tanaman dan pengembangan
Bertugas
membantu pemimpin proyek dalam memepersiapakan program, menyusun kebijaksanaan dalam
penyediaan bahan tanaman, pembangunan kebun pengolahan dan pemasaran hasil
serta memonitor kegiatan lapangan.
-
Staff tanaman (mempersiapkan bahan
tanaman)
-
Staff program (menyusun program
berjangka)
-
Staff pengolahan dan pemasaran
(memformulasikan system pengolahan hasil)
-
Staff pengembangan (mengkritis hasil)
4.
Kepala bagian administrasi
Bertugas
mengadakan administrasi perkantoran
-
Staff umum, mengurusi persuratan dan
inventarisasi
-
Staff pengadaan, mempersiapakan barang
dan jasa
-
Staff personalia, melakukan analisa
pegawai dan reqruitment
5.
Kepala bagian keuangan
Bertugas
menyediakan, membukukan , mengunakan dan mempertanggungjawabakan leuangan
proyek baik dana operasional maupun pembangunan
-
Staff penyelenggaran dan verifikasi,
menyusun prosesdur keuangan proyek
-
Staff pembukuan, membukukan transaksi
-
Staff bendaharaan, menyimpan keuangan
proyek
-
Staff pengkreditan, merumuskan
pengkreditan
Susunan
organisasi menyesuaikan proyeknya berada ditingkat provinsi melalui Dinas
Perkebunan kepada Forum Koordinasi Pelaksanaan Penyuluhan Tingkat 1. Namun jika
berada di Jakarta, dilakukan melalu Direktorat Jenderal Perkebunan.
PELAKSANAAN
PENYULUHAN
Pelaksanaan penyuluhan
ini meliputi 2 hal yaitu sub system latihan dan sub system kunjungan. Latihan
dengan cara memberikan bimbingan kepada petani dan kunjungan dengan cara dating
langsung pada kelompok tani.
Dalam sub sistem latihan, tahapannya meliputi:
1.
Mempelajari job desk penyuluh
2.
Menyusun kebutuhan latihan
3.
Menetapkan tujuan latihan
4.
Menyusun program latihan
5.
Melaksanakan latihan
6.
Evaluasi latihan
7.
Pencatatan hasil latihan
Efektivitas sub system kunjungan dipengaruhi oleh:
1.
Penyuluh lapangan professional
2.
Kelompok tani
3.
Materi penyuluhan
4.
Komunikasi penyuluh dan kelompok tani
5.
Supervisi
Dalam sub system kunjungan penyuluh lapangan wajib mengunjungi kelompok tani dengan siklus 2 mingguan, berikut rinciannya:
1.
Kunjungan kelompok tani selama 8 hari
kerja
2.
Latihan selama 2 hari kerja (1 kali
seminggu)
3.
Kunjungan pegganti dan pekerjaan
administrasi
Kegiatan yang dilakukan oleh penyuluh selama kunjungan lapangan:
1.
Peninjauan terhadap kegiatan kelompok
tani
2.
Melakukan kegiatan supervise bersama
kelompok tani
3.
Memberikan informasi baru sesuai
kebutuhan lapangan
4.
Diskusi dan memecahkan maslaah yang
dihadapi di lapangan
5.
Memberika ketrampilan pada kelompok tani
Sedangkan wadah komunikasi penyuluh lapangan dapat berupa:
1.
Demonstrasi cara
2.
Pertemuan umum
3.
Latihan
PENGAWASAN
PENYULUHAN
Pengawasan merupakan
proses yang mana pimpinan memandang kebijaksanaan yang telah berlaku.
Pengawasan memiliki 3 komponen utama:
1.
Rencana kerja yang tepat
2.
Pengamatan pelaksanaan dari jauh dan
dekat
3.
Tindakan koreksi
Pengawasan atau supervise bergantung pada factor:
1. Luas
wilayah
2. Banyaknya
jenis pekerjaan
3. Tersedianya
tenaga supervisor
4. Tingkat
unit kerja yang bertindak sebagai supervisor
5. Anggaran
supervisor
Kebutuhan yang dilakukan oleh supervisor rinciannya sebagai berikut:
1.
Supervise dari supervisor kepada
penyuluh dan kelompok tani dilakukan selama sekali seminggu
2.
Supervise dari kepala unit kepada
supervisor dilakukan sekali dalam 2 minggu
3.
Supervise dari bagian proyek kepada
kepala unit dilakukan sebulan sekali
4.
Supervise dari proyek kepada kepala
bagian proyek 3 bulan sekali
PEMBINAAN
KELOMPOK TANI
Bentuk kegiatan dari
pembinaan kelompok tani yaitu:
1.
Perlombaan usaha tani
Perlombaan
ini bermaksud untuk membangkitkan naluri bersaing secara positif diantara
petani. Tahapannya meliputi, persiapan, pelakasanaan dan tindak lanjut.
Jenis
perlombaan yaitu:
-
Perlombaan ketrampilan, misalnya
perlombaan penangkapan tikus
-
Perlombaan hasil, misalnya perlombaan
hasil ikan emas per satuan luas
-
Perlombaan ketrampilan dan hasil,
misalnya perlombaan penangkapan tikus per 1 jam
2.
Widyawisata
Perjalanan
bersama dari sekelompok orang untuk melihat langsung penerapan teknologi di
suatu tempat. Tujuannya yaitu membantu petani mengenal factor penting,
menumbuhkan minat, perhatian dan motivasi teknologi baru. Tahapannya
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3.
Magang
Adalah
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh petani kepada petani lain yang
lebih sukses melakukan suatu inovasi. System magang memiliki keuntungan yaitu
efektif, efisien dan praktis. Tahapannya persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
4.
Temu wicara
5.
Temu wicara
adalah
pertemuan umum antara wakil petani dengan pejabat pemerintah untuk bertukar
pikiran tentang program dan hasil serta hambatan kebijakan pemerintah.
Bertujuan untuk emnemukan cara terbaik dari suatu program pembangunan
pertanian. Dalam hal ini harus memperhatikan:
-
Seorang pemimpin sidang berasal dari
petani
-
Petani yang diundang yang mampu bertukar
pikiran
-
Pejabat yang hadir memiliki posisi
pengambil keputusan
-
Materi berupa kebijakan pemerintah
terutama dalam program pembangunan pertanian
-
Adanya tata tertib
6.
Temu karya
Tujuan
temu karya adalah
-
Membuka kesempatan bertukar pikiran
pengalaman dan ketrampilan petani
-
Tersalurnya teknologi baru untuk petani
-
Memperluas cakrawala petani
-
Mempererat pergaulan antar petani
Ada berbagai macam tingkatan temu karya yaitu
-
Temu karya tingkat nasional
-
Temu karya tingkat provinsi
-
Temu karya tingkat kabupaten
-
Temu karya tingkat wilayah kerja BPP
7.
Temu usaha
Pertemuan
antara petani dan pengusaha pertanian. Bertujuan untuk :
-
Membuka kesempatan promosi dari petani
tentang produk mereka
-
Menambah pengetahuan petani tentang
komoditi yang diperlukan konsumen
-
Mempromosikan hasil produksi dalam
negeri
-
Merangasang jiwa komersial diantara
petani
8.
Mimbar sarasehan
Pertemuan petani dan pemerintah
membahas kesepakatan pembangunan.
Penyelenggaran
mimbar bebas dilaksanakan:
-
Tingkat wilayah kerja BPP, min 6 kali
setahun
-
Tingkat kabupaten, min 4 kali setahun
-
Tingkat provinsi, min 3 kali setahun
-
Tingkat nasional, min 2 kalli setahun
9.
Pengembangan dinamika kelompok tani
Pengembangan
dinamika kelompok tani dapat melalui:
-
Menyusun rencana kerja
-
Kerjasama intern kelompok
-
Menerapkan teknologi baru
-
Memecahkan masalah
-
Pemupukan modal usaha
-
Kemampuan mengembangkan peralatan dan
fasilitas kelompok
-
Membina hubungan KUD, Profesor,
Exportir, Perbankan dan instansi terkait
-
Peningkatan produktivitas usaha tani
-
Ketaatan perjanjian
-
Pembinaan kader kelompok
Nah itu temen temen,
mengenai penyuluh pertanian. Semoga bermanfaat buat semuanya yaa. Dan menambah wawasan temen temen tentang
penyuluh pertanian
Sumber :
Suhardiyono, L. 1992. Petunjuk bagi Penyuluh Pertanian.
Jakarta: Erlangga
Tulisan yg bagus dan bermanfaat. Tetap berkarya Arifah
BalasHapusTerimakasih Raka, aamiiin
Hapussemangat fah ✨✨
BalasHapushehe semangat juga nis
Hapus